Monday 16 June 2014

Ayam Gulai Gotong Royong



Dikasih judul ayam gulai gotong royong karena memang bikinnya hasil gotong royong sama suami tercinta. Sebagai ibu yang menyusui, jadwal sehari-hari saya ditentukan oleh si bos kecil yang saat ini berusia 4bulan. Si bos bisa nge-booking saya kapanpun dia butuhkan, termasuk saat sedang masak. Hari itu saya memutuskan untuk membuat ayam gulai. Ayam sudah dicuci bersih dan sudah dilumuri jeruk nipis. Saat hendak menyiapkan bumbu-bumbu
lainnya, si bos kecil tiba-tiba memanggil. Tidak ada kata "tunggu sebentar", harus saat itu juga. Terpaksalah segala kegiatan berhenti sejenak untuk memenuhi kebutuhan si bos ini. 

Karena sudah semakin siang, saya putuskan untuk meminta bantuan suami untuk membantu menghaluskan bumbu-bumbu, tentunya dengan sedikit instruksi mengenai bahannya apa saja dan takarannya berapa. Mungkin karena khawatir salah memasukkan bahan dan salah takaran, suami tak henti-hentinya bertanya mengenai ini dan itu. Jarak antara dapur dan kamar membuat volume komunikasi sedikit mengeras alias sambil teriak-teriak. Hihihi... Mudah-mudahan tetangga yg tinggal di flat atas ga kaget ya...

Sekitar 30 menit kemudian, si bos kecil sudah "mengijinkan" saya kembali melanjutkan pekerjaan didapur. Saat itu suami pun sudah selesai membumbui ayam, tinggal dieksekusi menjadi ayam gulai. Sembari melanjutkan memasak, suami menyelutuk, "Bun, kalo ayam gulainya enak, berarti itu karena saya yang hebat meracik bumbu." Saya yang tak mau kalah pun langsung membalas, "Yah, kalo pun ayam gulainya enak, itu karena yang menginstruksikan yang hebat... lagian kan final touch nya ada di saya..." Hehehe.... 

Akhirnya, gulai ayam pun telah matang, dan rasanya Alhamdulillah enak. Dan yang penting tidak ada yang peduli lagi siapa yang membuat ayam gulainya enak, keburu diserbu sih si ayamnya...

Ngomong-ngomong soal ayam gulai, di Padang ada yang namanya ayam gulai dan kalio ayam. Ayam gulai sama dengan gulai kebanyakan, sedangkan kalio ayam tidak pake kunyit sehingga kalo dimasak terus dengan api kecil lama-lama bisa jadi rendang ayam. Itu kalo saya tidak salah... hhehehe... Trus, biasanya gulai ayam dicampur dengan kemumu. Hmmm... kebayang deh nikmatnya paduan gulai ayam dan kemumu. 

Berhubung disini tidak ada kemumu, jadinya gulai ayam biasanya saya campur dengan kentang. Selain membuat kuahnya lebih creamy, si buyung pun suka karena saat makan kentangnya bisa dihancurkan dan digabung bersama nasi.

Ini resep ayam gulai a la saya... 

Bahan:
1 ekor ayam, potong sesuai selera
1 buah jeruk nipis
5 buah kentang yang telah dikupas kulitnya, potong menjadi 4 bagian
1 buah santan kental kalengan ukuran 400ml (atau santan fresh)
Air secukupnya

Bahan tumis:
2 lembar daun salam
5 lembar daun jeruk
1 batang sereh yang di geprek
2 buah asam kandis (kalo tidak punya, bisa diganti dengan menambahkan jumlah daun jeruknya)

Bumbu halus:
1/2 bagian bawang bombay
6-8 siung bawang putih
Jahe seukuran kelingking
Laos seukuran 1 ruas jari
1 sdt kunyit bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
1 sdm cabe merah bubuk (sesuai selera)
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
1/4 sdt merica putih bubuk

Cara:
1. Cuci bersih ayam, lalu lumuri dengan air perasan jeruk nipis dan sedikit garam. Biarkan lebih kurang 30 menit. Lalu cuci bersih, dan sisihkan.
2. Tumis semua bumbu halus dan bahan tumis hingga wangi, lalu masukkan ayam. tumis sambil diaduk-aduk hingga semua bagian ayam tercmapur bersama bumbu dan ayam mulai sedikit matang dibeberapa sisi.
3. Masukkan santan kental, lalu tambahkan air secukupnya tergantung kekentalan yang diinginkan. Masak dengan api sedang.
4. Setelah ayam hampir matang, masukkan potongan kentang, lalu lanjutkan masak hingga kentang menjadi empuk.
5. Gulai ayam siap disajikan.

Ayam gulai ini bisa jadi varian menu untuk Ramadhan nanti... Selamat mencoba... ^^

No comments:

Post a Comment